Jumat, 26 Desember 2014

Susunan Pemain: Burnley - Liverpool

Rodgers masih belum memercayakan Mignolet dan Balotelli dalam Starting XI Liverpool kala menghadapi Burnley. Berikut adalah susunan pemain yang diturunkan Liverpool ketika bertandang ke markas Burnley dalam laga lanjutan Liga Primer Inggris bertajuk Boxing Day, Jumat (26/12) malam WIB. Susunan Pemain: Burnley: Heaton, Trippier, Shackell, Keane, Mee; Arfield, Jones, Marney, Boyd; Barnes, Ings. Cadangan: Gilks, Long, Kightly, Wallace, Reid, Jutkiewicz, Vokes. Liverpool: Jones, Toure, Skrtel, Sakho, Lucas, Henderson, Gerrard, Markovic, Coutinho, Lallana, Sterling. Cadangan: Mignolet, Lambert, Moreno, Manquillo, Can, Balotelli, Ojo

Brendan Rodgers: Mario Balotelli Mungkin Bermain

Menurut Rodgers, Balotelli telah fit dan bisa diturunkan di Turf Moor, Jumat (26/12) malam nanti. Brendan Rodgers memastikan Mario Balotelli bisa bermain dalam kunjungan ke Burnley di Boxing Day. Cedera dan satu larangan pertandingan sempat membuat penyerang Liverpool ini absen sejak 8 November, termasuk laga pekan lalu kontra Arsenal. Walau begitu, Balotelli telah fit dan bisa diturunkan di Turf Moor, Jumat (26/12) malam nanti. "[Mario] bisa bermain, tapi tak ada yang lain - Joe Allen ,Glen Johnson, dan Jon Flanagan masih absen," ujar Rodgers saat konferensi pers. "Yang terpenting adalah Mario siap sedia setelah skorsing. Ia menambahkan daftar pemain dalam skuat kami, terutama karena Fabio Borini tak bisa bermain [karena skorsing]."

Lucas Leiva: Kami Harus Naik Peringkat

Leiva menegaskan komitmen Liverpool untuk memperbaiki penampilan dan naik ke perikat yang lebih tinggi di Liga Primer. Lucas Leiva menegaskan komitmen Liverpool untuk memperbaiki penampilan mereka dan naik ke perikat yang lebih tinggi di Liga Primer Inggris. Gelandang Brasil ini jarang dimainkan di awal musim 2014/15, tapi sejak laga kontra Ludogorets Razgard di Liga Champions, ia mulai rajin terdaftar dalam starting XI Brendan Rodgers. "Menurut saya, yang terpenting bagi kami adalah meningkatkan rekor kami dan naik peringkat," ujar Lucas. "Itulah yang diinginkan semua orang di sini." "Dari sudut pandang pribadi, saya hanya ingin bermain pekan demi pekan. Saya senang bisa kembali ke tim dan bermain." "Kami harus melanjutkan perjuangan dan semoga kami mengawali 2015 dengan positif," pungkasnya. Liverpool akang menghadapi Burnley di Boxing Day malam nanti (26/12).

Simon Mignolet Dicadangkan Lagi?

Rodgers sepertinya berniat mencadangkan Mignolet di Boxing Day, namun tetap menyuarakan keyakinan pada sang kiper Belgia. Brendan Rodgers belum menunjukkan tanda-tanda untuk mengembalikan status Simon Mignolet sebagai kiper utama Liverpool. Sang manajer juga menyuarakan kepercayaannya pada sang kiper. Sebagaimana diketahui, Mignolet tampil inkonsisten musim ini dan melakukan beberapa kesalahan krusial. Rodgers menanggapi hal tersebut dengan mencadangkan sang kiper Belgia dan menurunkan Brad Jones di dua laga terakhir. Menyimak pernyataan Rodgers di konferensi pers, sepertinya sang kiper bakal kembali dicadangkan di Boxing Day nanti malam. "Saya akan memutuskan hal itu pada waktu yang tepat," jawab Rodgers. "Saat ini, Simon sedang bekerja keras untuk kembali ke tim utama. Ini memberikan kesempatan baginya untuk berefleksi dan kembali fokus pada permainannya. Kadang, pemain butuh hal seperti itu." "Kami telah memasuki periode yang sangat sibuk dan ini menjadi momen yang sulit bagi tim. Namun, saya tak kehilangan kepercayaan padanya - ia masih menjadi penjaga gawang hebat. Saya yakin, saat ia kembali, ia akan jadi kiper yang lebih baik."

Performa Jones selama menggantikan Mignolet ternyata membuat Rodgers puas dan sang manajer memberikan pujian pada kiper asal Australia itu.

Performa Jones selama menggantikan Mignolet ternyata membuat Rodgers puas dan sang manajer memberikan pujian pada kiper asal Australia itu. Brendan Rodgers memuji loyalitas Brad Jones, kiper kedua Liverpool yang kini jadi pilihan utama. Sebagaimana diketahui, Jones rajin mengisi skuat utama Rodgers dalam beberapa pekan terakhir karena inkonsistensi Simon Mignolet. Performa Jones ternyata membuat Rodgers puas dan sang manajer memberikan pujian pada kiper asal Australia itu. "Brad datang ke dalam tim dan selama karirnya di Liverpool ia selalu jadi penjaga gawang nomor dua, tapi saat dipanggi, ia bermain dengan sangat baik," ujar Rodgers. "Di musim pertama saya, ia hanya bermain beberapa kali dan tampil bagus - dan hal tersebut sama dengan yang ia lakukan musim ini." "Ia adalah penjaga gawang yang sangat loyal, suka bekerja di sini, dan saat diminta untuk melakukan tugasnya, ia melakukannya dengan sangat, sangat baik. Ia adalah anggota penting dalam skuat kami." Di Boxing Day malam nanti, lawan Burnley, Rodgers juga mengindikasikan akan memainkan Jones kembali

Mario Balotelli Harus Biasakan Diri Di Bangku Cadangan

Pelatih Liverpool Brendan Rodgers meminta Mario Balotelli untuk terus siap dan membiasakan diri berada di bangku cadangan di musim ini. Sebelumnya Rodgers menyatakan Balotelli tak lagi cocok dengan gaya dan sistem permainan baru yang diterapkan di skuat Liverpool, yang lebih mengandalkan determinasi, penampilan menekan dan fisik yang bagus. "Berada di bangku cadangan adalah sesuatu yang harus dibiasakannya," kata Rodgers, Jumat (26/12). "Jika tim membutuhkannya dari bangku cadangan, ia harus membiasakannya dan hal itu juga berlaku buat semuanya, bukan hanya dia." "Ketika dipanggil untuk membela tim, apakah itu sebagai starter atau pemain pengganti dari bangku cadangan, Anda ingin pemain bisa siap," tandasnya.

Adam Lallana Yakin Liverpool Bisa Bangkit

Adam Lallana menilai Liverpool dalam posisi siap bangkit setelah timnya meraih hasil yang cukup bagus. Di tiga laga terakhir, Liverpool mencatat hasil sekali menang, sekali kalah dan sekali imbang. Tapi performa yang ditunjukkan pemain Liverpool sudah mengesankan. "Kami bisa memberikan masalah lagi kepada tim lain dan kami bisa mendapatkan kepercayaan diri dari hal itu," kata Lallana, Jumat (26/12). "Sebelumnya pemain kehilangan kepercayaan diri, bukan hanya diri saya, tapi juga sebagian dari kami. Hal itu terjadi karena hasil buruk, tapi Anda akan selalu memiliki pengalaman ini dalam karir Anda. Kami sudah mengalaminya." "Mungkin mudah untuk bersembunyi ketika Anda tak bermain bagus dan hasilnya juga tidak bagus, tapi bila Anda bisa melaluinya, maka semuanya akan berjalan indah. Kita semua akan memiliki hari yang buruk dalam pekerjaan dan semua adalah mengenai bagaimana bisa kembali dan seberapa keras Anda bisa bekerja," tandasnya.

Senin, 22 Desember 2014

Skrtel Heroes

Ketika Skrtel dan Lallana Saling Memuji...
Martin Skrtel: Kami menatap laga ini dengan kepercayaan diri tinggi. Itu merupakan umpan silang yang luar biasa dari Adam Lallana. Adam Lallana: Gol terakhir sangat hebat, Martin dengan gol sundulannya sangat indah, saya tidak bisa membayangkan bagaimana kiper bisa menghentikan sundulan sekeras itu. Ciee saling muji. Kalian berdua dan seluruh tim memang layak dapat pujian tinggi atas perjuangan di pertandingan seketat semalam. Walk on! #YNWA

Rodgers: Kita sudah dekat ke level yang sebenarnya

Brendan Rodgers semakin optimis bahwa timnya akan semakin baik di paruh musim selanjutnya karena sudah semakin dekat dengan kualitas level yang sebenarnya. Meski hanya menuai satu poin di kandang, Rodgers memandang performa tim asuhannya saat menjamu Arsenal memberi indikasi bahwa mereka semakin dekat dengan kualitas mereka yang sebenarnya, sepak bola dengan dasar penguasaan bola yang membawa mereka nyaris juara musim lalu.
"Jelas itu menunjukkan kami kembali mendekati ke level yang telah kita capai selama dua setengah tahun saya di sini. Kami selalu menghormati mereka dan permainan mereka. Mereka punya beberapa pemain yang luar biasa, " katanya tentang Arsenal yang membuat sedikit peluang tetapi mengambil keuntungan dari semua peluang. "Tapi Anda lihat hari ini bahwa ketika kami memainkan permainan kami dan kembali ke level pressing kami, kami tim yang sulit untuk dilawan. Mudah-mudahan ke depan, permainan akhir pekan dan level performa akan membawa kita ke level kami sejak saya di sini. Di mana kita menjadi lebih kuat di paruh kedua musim ini."

Teknologi Informasi

Seblum ke inti alangkah baiknya kita awali dengan Bismillahirohmannirohim
TEKNOLOGI INFORMASI, banyak pertanyaan yang muncul dari istilah ini. setiap orang memiliki banyak pandangan mengenai hal ini. Internet? Google? Facebook? Siapa yang tak mengenal kata ini. Di zaman millenium yang serba praktis ini sudah menjadi hal yang lumrah bagi setiap orang, tak muda tak tua tak bisa tak kuasa mengetahui istilah yang konon katanya merupakan suatu keajaiban. Mungkin sekedar tau, sekedar mencoba, atau bahkan mendalami. Semua orang punya cara tersendiri mengetahuinya. Mungkin sebagian orang tidak tahu. Bagaimana semua ini bisa terjadi. Dari yang awalnya hanya sepintas, menjadi hal yang pantas. Darimana semua ini berasal? Mengapa ini semua bisa terjadi? Apa ini sebuah takdir? Ataukah sihir? Atau mungkin hasil malpraktek dari desa tetangga? Tentu saja bukan. Jawabannya cukup masuk akal dan dapat dipahami. Teknologi informasi adalah jawaban atas semua pertanyaan diatas. Semua berkat kepiawaian manusia (mahluk paling mulia di alam dunia) yang mengembangkan pola piker serta berusaha merekayasa informasi menjadi hal yang lebih mudah digunakan. Sekilas memang terlihat biasa. Namun apabila kita menelaah dengan cara saksama, dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, hal ini termasuk permasalahan rumit tingkat S. tak bisa dipungkiri karena hal ini mempu membuat perubahan di dunia yang luar biasa ini. Berkat berkembangnya teknologi informasi kita dapat mengetahui informasi di seluruh desa tetangga, bahkan se alam dunia tanpa akhirat dengan mudah. Hal ini tentu merupakan karunia tiada tara dari Allah SWT. Ada kalanya hal baik tidak selalu berujung baik. Begitupula teknologi informasi, dampak yang ditimbulkan dari teknologi ini sudah lebih dari bahaya aku.. Tak usah ditanya lagi bahayanya. Bahkan “lebih bahaya dari maling hayam digedung DPR” (peribahasa bikin sendiri artinya sangat berbahaya). Oleh karena itu ilmu yang mempelajari teknologi ini sangat penting. Karena zaman terus berkembang. Teknologi ini sangatlah baik dan harus digunakan sebagaimana mestinya. Selain itu diharapkan dapat membuat generasi muda lebih berkembang dimasa mendatang. Aduh sekian dulu dari saya, Atur nuhun Atos Maca LIke dulu ya !!

Rodgers Tantang LIVERPOOL Menang 11 Kali Beruntun

Pelatih Liverpool Brendan Rodgers merasa yakin timnya masih bisa finis di empat besar Premier League. Rodgers menilai anak asuhnya memiliki kualitas yang cukup untuk merangsek naik di papan klasemen. "Kami jelas masih bisa finis di empat besar. Target itu berat karena banyaknya tim yang saat ini berada di atas kami. Tapi kami hanya harus mengumpulkan poin yang hilang sepanjang sisa musim ini. Tim saya ini bisa melakukannya dengan menang beruntun," ucap Rodgers kepada The Guardian. Lebih lanjut, Rodgers menantang para penggawa The Reds untuk mengulang pencapaian musim lalu. Saat menjadi runner-up Premier League musim lalu, Liverpool sempat menang 11 kali beruntun. "Musim lalu kami menang 11 kali beruntun. Jika kami melakukannya lagi, kami akan dengan cepat naik ke papan atas klasemen. Yang paling penting dari laga melawan Arsenal adalah kami mendapatkan kepercayaan diri lagi." #YNWA

Kelebihan dan Kekurangan BBM, WhatsApp, WeChat, Line, dan Kakao Talk

Kabar tentang hadirnya BlackBerry Messenger di platform Android dan iPhone langsung di respon penggunanya di seluruh dunia. Sayang baru saja diluncurkan beberapa saat, ternyata BBM untuk Android dan iPhone langsung dihentikan. Penghentian ini dikarenakan banyak pengguna yang mendownload BBM dari jalur tidak resmi sehingga merugikan BlackBerry. Tapi sebelum BBM hadir di perangkat Android dan iPhone, banyak aplikasi perpesanan yang sudah hadir dan memiliki pengguna aktif hingga ratusan juta pengguna aktif. Beberapa aplikasi perpesanan tersebut adalah WhatsApp, WeChat, Line, dan Kakao Talk. Bahkan keempat aplikasi tersebut sering wara-wiri iklannya di televisi dan media lainnya dengan menggaet artis-artis ternama. Banyak diantara pengguna yang masih bertanya-tanya apa perbedaan antara BBM, WhatsApp, WeChat, Line, dan Kakao Talk. Nah berikut ini kekurangan dan kelebihan BBM, WhatsApp, WeChat, Line, dan Kakao Talk : BlackBerry Messenger : Aplikasi ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan obrolan dengan menggunakan teks, gambar, dan suara kepada pengguna BlackBerry lainnya dengan bertukar nomor PIN, email, nama atau barcode scanner. BBM memungkinkan seseorang untuk mengirim pesan untuk semua orang di kontak BBM dengan cara BBM broadcast. Kini fitur BBM bertambah dengan bisa melakukan obrolan menggunakan video calling sehingga bisa bertatap secara langsung. Selain itu kini BBM memiliki fitur BBM Channel, BBM Video dan BBM Music tapi tentunya dengan menambah jumlah uang tertentu untuk bisa menikmatinya. Kekurangan BBM di BlackBerry adalah berbayar setiap bulannya. WhatsApp merupakan aplikasi dibesut oleh mantan punggawa Yahoo Brian Acton dan Jan Koum yang berbasis di California, Amerika Serikat. Aplikasi ini gatis pada awalnya, tetapi kedepannya berbayar. Secara keseluruhan, antara BBM dengan WhatsApp tidak jauh berbeda. Hanya saja untuk bisa menikmati obrolan pesan, teks, gambar, suara dan grup chatting, anda harus mendaftarkan nomor handphone agar bisa menggunakan aplikasi ini. Berbeda dengan BBM yang menggunakan nomor PIN. Karena berbasis nomor ponsel inilah, tak sedikit yang mengeluhkan pengguna nomor tak dikenal yang tiba-tiba bisa mengirimkan pesan. Group chat dibatasi hanya 30 nomor, hanya admin yang bisa menambahkan nomor atau teman lainnya. Kelebihan WhatsApp terletak pada antarmuka dan fungsi yang standar yang membuat aplikasi ini bisa digunakan oleh siapa pun. Bisa digunakan di perangkat Android, iOS, BlackBerry, Symbian, S40, BlackBerry OS, BlackBerry 10 dan Windows Phone. Kekurangan WhatsApp adalah harus berbayar setiap tahun sekali. Line. Aplikasi perpesanan ini awalanya digunakan untuk menolong pria yang tidak bisa mengungkapkan kata-kata kepada wanita. Line terkenal karena mampu pesan kata, melalui sticker semacam animasi yang lucu-lucu. Jadi, kebanyakan pengguna Line lebih sering bertukar sticker ketimbang kata. Sticker yang lucu yang membuat Line booming dan dimanfaatkan sang pengembangnya, NHN Japan untuk berjualan sticker. Line bisa digunakan untuk menelpon sesama anggota Line dengan layanan berbasis VoiP (Voice Internet Protocol). Kelebihan Aplikasi Line adalah aplikasi lain bisa digunakan di perangkat iOS, Android dan BlackBerry serta bisa digunakan pada komputer personal. Fitur lainnya adalah, pengguna Line bisa mengetahui apakah pesannya sudah dibaca atau belum. Timeline adalah fitur lain yang ditawarkan oleh pengguna Line. Pengguna bisa menuliskan segala aktivitasnya layaknya di Facebook. Karena lintas platform, aplikasi ini memungkinkan untuk bermain game dengan pengguna Line secara bersamaan. Tentu saja pengguna bisa saling membalas dengan sticker yang menarik untuk dilihat. Kekurangan Line : Walaupun pada dasarnya Line tidak berbasis nomor telephon, tetapi pengguna bisa dengan mudah meng-add akun Line, tanpa perlu di approve terlebih dahulu. Bagi sebagian orang, tahu-tahu nongol akun yang tidak dikenal atau tidak diinginkan mungkin menganggu. Walau setelah itu bisa diblok. Kakao Talk. Aplikasi yang berasal dari Korea Selatan ini, mencoba peruntungannya di pasar Indonesia. Selain fitur perpesanan standar seperti berbagai pesan teks dan gambar, Kakao Talk juga memiliki kemampuan untuk menelpon secara gratis dengan VoIP. Free Talk yang ada di KakaoTalk, dapat digunakan untuk menelpon secara bersamaan tanpa batas. Memang semakin banyak yang diajak ngobrol bareng akan berpengaruh dari kualitas suaranya, juga tergantung dari kualitas internet yang digunakan. KakaoTalk sepertinya memang tidak menawarkan fitur sebanyak Line, seperti game atau jejaring sosial. Tapi kelebihannya ada pada Item Shop yang menjual sticker bercitarasa lokal. Sebut saja item dari blogger kenamaan, Benazio atau sticker lucu dari Pocong. Menariknya lagi, pengguna bisa menggunakan emoticon tersebut selama 90 hari sebelum membelinya. Kelebihan Kakao Talk : Menelpon gratis atau group chat sesama akun dengan jumlah sangat banyak. Item seperti sticker atau emticon pun bisa dijajal sebelum dibeli. Kekurangan Kakao Talk : Emoticon di Kakao Talk menurut kebanyakan orang kurang ekspresif. Apalagi fitur yang ditawarkan tanggung tidak terlalu banyak dan juga tidak sedikit. Aplikasi ini berjalan di perangkat iOS, Android dan BlackBerry. WeChat. Walaupun datang belakangan, tetapi WeChat langsung mencuri perhatian pengguna smartphone. Tentu saja dengan fitur yang diklaim lebih lengkap. Fitur seperti berbagi pesan teks dan gambar, VoiP dan emoticon sudah pasti ada di WeChat. Namun soal emoticon dirasa kurang banyak dan terlalu mainstream. Berbagi aktivitas pun bisa dilakukan seperti layaknya Line. Agak beda adalah fitur Look Around, yang memungkinkan pengguna mencari sesama pengguna WeChat di lokasi tempatnya berada. Ingin pindah komputer, pengguna WeChat sudah bisa melakukannya. Karena layanan instant messaging asal China ini telah menyajikannya. Tapi berbeda dengan Line, pengguna tak perlu repot-repot mendownload versi desktop. Karena cukup dengan scan QR code pengguna langsung switch ke PC. Kelebihan: Fitur Look Around dan switch ke PC yang mudah. Terlepas dari fitur standar lainnya. Kekurangan WeChat : Kalau Anda penggemar berat ikon bergerak yang lucu, WeChat sepertinya kurang berasa dari segi karakter dan ekspresinya.

Acer Aspire S7, Ultrabook Stylish Kinerja Tinggi

Acer beberapa waktu lalu merilis ultrabook andalan mereka, Aspire S7. Acer membekali ultrabook S7 dengan berbagai tehhnologi baru, fitur dan spesifikasi tinggi untuk menghasilkan kinerja yang tinggi. Berikut sedikit ulasan mengenai Acer Ultrabook S7. Desain Aspire S7 memiliki warna dominan putih dan silver. Warna silver pada bagian sekitar keyboard merupakan aluminium yang kemungkinan juga berfungsi membantu system pendinginan. Chasis bawah dan lcd berwarna putih menggunakan bahan Gorilla Glass. Sesuai namanya, ultrabook ini berukuran sangat tipis hanya 0.47 inch atau hampir 1.2cm saja dan bobotnya hanya 1.3Kg. Port Input/Output Port pada Acer Aspire S7 ini tergolong komplit. Di sisi kiri terdapat jack power, mini-HDMI, jack audio untuk headphone/mike, dan tombol power. Di sisi kanan terdapat slot multimedia card reader dan 2 buah port USB 3.0. Desain tombol powernya agak bermasalah karena bisa tertekan dengan tidak disengaja saat dibawa dalam tas. Bagi Anda yang membutuhkan port VGA dan Ehernet, Acer memberikan adapter untuk kedua port ini. Keyboard dan Touchpad Acer S7 menggunakan keyboard chiclet full size menyatu dengan palm rest. Desain ultra tipis terkadang harus mengorbankan kenyamanan keyboardnya karena jarak untuk tactile feedback yang terbatas. Namun Acer mendesainnya dengan cukup baik sehingga tetap nyaman dan suara ketikan yang terasa mantap. Keyboardnya juga memiliki fitur backlight unik yang otomatis akan menyala dan menyesuaikan tingkat pencahayaannya sesuai dengan kondisi ruangan.
Ini akan memudahkan saat penggunaan di ruangan yang agak gelap disamping tentu saja untuk bergaya. Sayangnya Acer mendesain keyboardnya dengan model 5 baris dengan menghilangkan tombol-tombol function dedicatednya. Sebagai gantinya Acer mengintegrasikannya dengan tombol-tombol angka paling atas. Selain tombol fungsi tersebut, Acer juga mengintegrasikan tombol Home dan End. Satu lagi yang menjadi kekurangan pada keyboardnya yaitu tidak adanya indikator led untuk tombol Caps Lock. Acer membekali S7 dengan touchpad multigesture ELAN. Tidak ada tombol klik kanan atau klik kiri pada touchpad ini karena sudah multigesture, Anda bisa bebas klik dimana pun dengan kombinasi jari-jari Anda. Sayangnya fungsi kliknya sedikit kurang presisi sehingga Anda harus membiasakan diri agar bisa klik dengan pas pada objek di layar. Layar dan Audio Layar pada Acer Ultrabook S7 ini menjadi hal yang cukup istimewa. Menggunakan layar touchscreen ukuran 13.3 inch, Aspire S7 memiliki resolusi fullHD 1920 x 1080. Dengan fungsi sentuh yang bekerja sangat baik dan penggunaan panel IPS membuatnya nyaman untuk bekerja. Ini sangat mendukung semua fasilitas dari windows 8 dan tentunya meningkatkan produktifitas Anda. Urusan Audio, Acer menempatkan 2 speaker stereo di bagian bawah palm rest dengan menghadap ke pengguna, desain ini memaksimalkan fungsi speaker meski kondisi laptop tertutup. Berikut Spesifikasi detail Ultrabook Acer Aspire S7 : 13.3-inch touch-enabled screen (1920×1080 resolution, IPS panel, Gorilla Glass 2 surface) Windows 8 64-bit Intel Core i7-3517U dual-core processor (1.9GHz, up to 3.0GHz Turbo Boost, 4MB cache, 17W TDP) Integrated Intel HD graphics 4GB DDR3-1600 RAM (1x 4GB; max. supported) 256GB SSD Qualcomm Atheros AR5BMD222 wireless LAN Integrated Bluetooth 4.0 Integrated HD webcam 1-year limited warranty 4-cell li-polymer battery (2340mAh) Dimensions: 12.7 x 8.8 x 0.5 inches Dengan spesifikasi diatas Acer membanderol ultrabook S7 dengan harga $1.650. Spesifikasi lain untuk seri ini bisa diperoleh dengan harga mulai $1.300 dan untuk versi 11.6 inch dengan harga mulai $1.200. Kelebihan dan Kekurangan Ultrabook Acer S7 : Pro : Desain Stylish Performa tinggi Layar Touchscreen FullHD panel IPS Desain keyboard bagus dan memiliki backlight Kontra: Touchpad kurang presisi Suara kipas agak bising Harga relatif mahal RAM maksimal 4GB Jika Anda sedang membutuhkan ultrabook berkinerja tinggi, Acer S7 bisa menjadi pilihan. Dengan Windows 8, Layar touchscreen fullHD dan panel IPS, desain dan performa yang baik bisa jadi alasan untuk memilikinya.

Senin, 13 Oktober 2014

Sejarah Liverpool Fc


Liverpool Football Club (dikenal pula sebagai Liverpool atau The Reds) adalah sebuah klub sepak bola peserta Liga Utama Inggris. Liverpool adalah klub tersukses dalam sejarah persepakbolaan Inggris yang bermarkas di kotaLiverpool. Liverpool telah memenangkan 5 trofi Liga Champions (dulu Piala Champions), yang merupakan rekor Inggris.18 gelar Liga Inggris, 7 Piala FA, serta, 7 kali juara Piala Liga. Stadion mereka berada di Anfield, yang terletak sekitar 4,8 km dari pusat kota Liverpool.



Sejarah
Kejayaan Liverpool bersama Bill Shankly dilanjutkan Bob Paisley yang pada saat itu berusia 55 tahun. Dia menjabat sebagai manajer Liverpool FC dari tahun 1974 sampai 1983 dan hanya pada awal tahun Bob Paisley tidak dapat memberikan gelar untuk Liverpool FC. Selama 9 tahun Bob Paisley menjabat sebagai manajer Liverpool FC, beliau memberikan total 21 tropi, termasuk 3 Piala Champion, 1 Piala UEFA, 6 juara Liga Inggris dan 3 Piala Liga secara berturut-turut. Dengan semua gelar itu tidak salah bila Bob Paisley menjadi manajer tersukses yang pernah menangani klub Inggris. Tidak hanya sukses memberikan gelar untuk Liverpool FC, tetapi Bob Paisley juga sukses dalam melakukan regenerasi di tubuh Liverpool FC dengan tampilnya para bintang muda seperti: Graeme Souness, Alan Hansen, Kenny Dalglish dan Ian Rush. Walaupun Bob Paisley akan mewariskan sebuah skuat muda yang sangat hebat dan berbakat, tetapi dengan semua torehan gelar itu akan menjadi sangat berat buat siapapun penerusnya.
Sebagai penerus Bob Paisley yang pensiun di tahun 1983, Joe Fagan yang pada saat itu berusia 62 tahun, berhasil mempersembahkan treble buat Liverpool yaitu juara Liga, juara Piala Liga dan juara Piala Champion. Raihan ini menjadikan Liverpool FC sebagai klub sepakbola Inggris yang berhasil meraih 3 gelar juara sekaligus dalam 1 musim kompetisi. Sayangnya, catatan keemasan itu sedikit ternoda oleh insiden di stadion Heysel. Insiden yang terjadi sebelum pertandingan final Piala Champion antara Liverpool FC dan Juventus ini menewaskan 39 orang, sebagian besar adalah pendukung Juventus. Insiden ini mengakibatkan pelarangan bagi semua klub sepakbola Inggris untuk berkompetisi di Eropa selama 5 tahun. Dan Liverpool FC dilarang mengikuti semua kompetisi Eropa selama 10 tahun yang akhirnya dikurangi menjadi 6 tahun.
Pada masa kepemimpinan Kenny Dalglish, Liverpool FC dibawa menjadi juara Liga Inggris sebanyak 3 kali dan juara Piala FA sebanyak 2 kali, termasuk gelar ganda juara Liga Inggris dan juara Piala FA pada musim kompetisi 1985/86. Bila tidak terkena sangsi dari UEFA, bisa dipastikan Liverpool FC menjadi penantang serius untuk merebut Piala Champion pada saat itu. Kesuksesan Liverpool FC di masa kepemimpinan Kenny Dalglish kembali dibayangi kejadian mengerikan lainnya yaitu Tragedi Hillsborough. Pada pertandingan semi-final Piala FA melawan Nottingham Forrest tanggal 15 April 1989, ratusan penonton dari luar stadion memaksa masuk ke dalam stadion yang mengakibatkan Liverpudlian yang berada di tribun terjepit pagar pembatas stadion. Hal ini mengakibatkan 94 Liverpudlian meninggal di tempat kejadian, 1 Liverpudlian meninggal 4 hari kemudian di rumah sakit dan 1 Liverpudlian lainnya meninggal dunia setelah koma selama 4 tahun. Akibat Tragedi Hillsborough ini pemerintah Inggris melakukan penelitian kembali mengenai faktor keamanan stadion sepakbola di negaranya. Dikenal dengan sebutan Taylor Report, menyebutkan bahwa penyebab dari Tragedi Hillsborough ini adalah faktor penonton yang melebihi kapasitas stadion karena kurangnya antisipasi dari pihak keamanan. Akhirnya pemerintah Inggris mengeluarkan undang-undang yang mewajibkan setiap klub divisi I Inggris untuk meniadakan tribun berdiri. Setelah menjadi saksi hidup dari tragedi mengerikan Heysel dan Hillsborough, 'King' Kenny Dalglish tidak pernah bisa lepas dari trauma yang menghinggapi dirinya. Akhirnya pada tanggal 22 Februari 1990 beliau mengumumkan pengunduran dirinya sebagai manajer Liverpool FC. Pengumuman yang sangat mengejutkan dunia sepakbola pada saat itu, karena Liverpool FC sedang bersaing ketat dengan Arsenal dalam perebutan gelar Liga Inggris. Alasan yang disebutkan oleh Kenny Dalglish pada saat itu adalah tidak bisa lagi menghadapi tekanan dalam menahkodai Liverpool FC. Selama beberapa minggu Liverpool FC ditangani oleh pelatih tim utama Ronnie Moran sebelum akhirnya Liverpool FC menunjuk Graeme Souness sebagai manajer berikutnya. 'King' Kenny Dalglish kemudian dikenang sebagai legenda terhebat Liverpool FC karena sangat sukses baik sebagai pemain maupun manajer.
Perginya 'King' Kenny Dalglish dan 2 tragedi yang mengerikan ( Heysel dan Hillsborough ) sepertinya memberikan trauma, hukuman atau kutukan yang mendalam bagi Liverpool Football Club. Kedatangan Graeme Souness pun tidak mengubah peruntungan Liverpool FC. Walaupun Souness bisa memberikan gelar Piala FA pada tahun 1992, tetapi dengan kebijakan transfer pemain yang kurang baik dan penerapan strategi yang sedikit membingungkan menjadikan Liverpool tampil tidak konsisten pada musim itu. Hal lain yang memperburuk hubungan Souness dan Liverpudlian adalah ketika Souness menceritakan proses pemulihan kesehatannya pasca operasi jantung kepada koran The Sun. Seperti diketahui bahwa masyarakat di Merseyside memboikot koran The Sun yang sering memojokkan Liverpudlian mengenai tragedi Hillsborough. Pada 28 Januari 1994 Graeme Souness akhirnya mengundurkan diri sebagai manajer Liverpool FC setelah tersingkir dari Piala Liga dan Piala FA. Pelatih Roy Evans ditunjuk sebagai manajer Liverpool FC selanjutnya. Liverpool FC berada di urutan ke 8 klasemen hasil terburuk selama 29 tahun terakhir. Walaupun secara raihan gelar juara Graeme Souness tidak sukses, tetapi pada masa kepemimpinannya banyak lahir talenta muda diantaranya : Robbie Fowler, Steve McManaman, Jamie Redknapp, Rob Jones dan David James.
Manajer Liverpool selanjutnya adalah pelatih senior Roy Evans yang sudah bersama Liverpool FC selama lebih dari 30 tahun. Pada musim 1994/95 Liverpool menduduki peringkat 5 Liga Primer Inggris dan berhasil menjuarai Piala Liga dengan mengalahkan Bolton Wanderers dengan skor 2-1. Roy Evans berhasil mengembalikan ciri khas permainan Liverpool yaitu 'pass and move'. Tetapi permainan apik dan indah Liverpool FC pada masa ini tidak diimbangi determinasi dan agresifitas yang memadai dari para pemainnya, sehingga Liverpool pada masa Roy Evans sering disebut 'Spice Boys'. Selain semakin matangnya pemain seperti : Robbie Fowler, Steve McManaman dan Jamie Redknapp, pada masa kepelatihan Roy Evans muncul bakat muda bernama Michael Owen yang berhasil mencetak 18 gol dan menjadi PFA Young Player of the Year Award pada tahun 1998.
Pada musim kompetisi 1998/99 Liverpool FC menarik pelatih asal Prancis Gerard Houllier untuk berpartner dengan Roy Evans sebagai 'joint manager'.  Pada tahun ini Liverpool FC berhasil meraih Piala Liga, Piala FA, Piala UEFA, Piala Charity Shield dan Piala Super UEFA. Keberhasilan ini memunculkan secercah harapan bagi Liverpool untuk dapat meraih gelar juara Liga Inggris yang terakhir diraih pada tahun 1990. Pada tahun 2003 Liverpool FC berhasil meraih Piala Liga dan menduduki peringkat ke 4 pada musim 1993/94 sehingga berhak mengikuti kualifikasi Liga Champions. Walaupun berhasil memberikan sejumlah gelar buat Liverpool FC, tetapi taktik bertahan yang diterapkan Gerard Houllier dianggap tidak bisa bersaing untuk meraih gelar Liga Inggris. Taktik bertahan dan mengandalkan serangan balik sangat mudah diantisipasi oleh lawan, sehingga pada 24 Mei 2004 Gerard Houllier digantikan oleh Rafael Benitez.
Rafael Benitez datang ke Liverpool FC setelah berhasil membawa Valencia menjadi juara Liga Spanyol 2 kali dan juara Piala UEFA. Harapan Liverpudlian untuk menjadi juara Liga Inggris kembali membumbung tinggi setelah Benitez berhasil membawa Liverpool FC menjuarai Liga Champions untuk yang ke 5 kalinya. Pada final yang dikenang sebagai partai terhebat sepanjang masa, Liverpool FC berhasil mengalahkan AC Milan setelah tertinggal 0-3 di babak pertama. Tetapi gol dari kapten Steven Gerrard, Vladimir Smicer dan penalti Xabi Alonso berhasil membawa Liverpool FC ke babak perpanjangan waktu dan adu penalti. Kiper Liverpool FC Jerzy Dudek menjadi pahlawan setelah berhasil menahan tendangan penalti Shevchenko. Kemenangan pada partai final Liga Champions inilah yang menjadi alasan kapten dan legenda hidup Liverpool FC Steven Gerrard untuk tidak pindah ke klub lain. Keputusan yang disambut gembira oleh para Liverpudlian. Liverpool FC kemudian dibawa Rafael Benitez untuk menjadi juara Piala Super Eropa dengan mengalahkan juara Piala UEFA CSKA Moskow dengan skor 3-1. Piala FA tahun 2006 menjadi piala terakhir yang dipersembahkan oleh Rafael Benitez untuk Liverpool FC. Dalam perjalanan menuju final piala FA, Liverpool FC mengalahkan Luton Town dengan skor 5-3, MU 1-0, Birmingham City 7-0 dan mengalahkan Chelsea 2-1 di semi-final. Di partai final Liverpool FC berhasil mengalahkan West Ham United dengan Steven Gerrard sebagai Man Of The Match. Steven Gerrard memberi umpan untuk gol pertama, melakukan tendangan voli untuk gol ke 2 dan melakukan tendangan jarak jauh yang fenomenal pada menit ke 91. Dengan skor 3-3 akhirnya pertandingan dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu dan adu penalti. Walaupun selama pertandingan kiper Pepe Reina beberapa kali melakukan kesalahan fatal, tetapi pada saat adu penalti berhasil menahan 3 dari 4 tendangan pemain West Ham United. Final Piala FA ini disebut sebagai 'Final-nya Gerrard' dan dicatat sebagai partai final terbaik di era modern Piala FA. Setelah memenangi Piala Community Shield tahun 2006 dan berhasil mencapai final Liga Champions 2007, musim-musim berikutnya menjadi musim tanpa gelar bagi Rafael Benitez dan Liverpool FC. Satu-satunya kabar yang menggembirakan bagi Liverpudlian adalah kembalinya 'King' Kenny Dalglish untuk membidani Liverpool FC Youth Academy pada tahun 2009. Akhirnya Rafael Benitez berhaenti pada tanggal 3 Juni 2010 dan digantikan oleh Roy Hodgson. Pada masa kepemimpinan Rafael Benitez, Liverpool FC mengalami 2 kali peralihan kepemilikan klub. Yang pertama pada tahun 2007 ketika dibeli oleh George Gillett and Tom Hicks dan pada tahun 2010 ketika Liverpool FC di ambil alih New England Sports Ventures milik John W. Henry.
1 Juli 2010 Roy Hodgson resmi menangani Liverpool FC selama tiga tahun. Pada keterangan pers Roy Hodgson mengatakan sangat bangga bisa menangani klub sebesar Liverpool FC dan tidak sabar untuk bertemu dengan para pemain, Liverpudlian dan ingin segera bekerja di Melwood. Tetapi situasi di Liverpool FC pada saat itu masih sangat tidak menentu karena sedang dalam masa peralihan kepemilikan. Hiruk pikuk berita tentang kebangkrutan klub dan p
roses peralihan yang berkepanjangan sangat memengaruhi suasana di Liverpool FC pada saat itu. Liverpool FC pun akhirnya mengawali musim 2010/11 dengan sangat buruk. Sampai pertengahan bulan Oktober Liverpool FC berada di zona degradasi dan kalah dari klub divisi II Northampton Town.
Tepatnya 8 Januari 2011 'King' Kenny Dalglish resmi menjabat sebagai manajer Liverpool FC untuk yang ke 2 kalinya.




Lambang 'Liver Bird' pertama kali muncul di seragam Liverpool FC pada partai final Piala FA tahun 1950. Lambang yang secara signifikan telah menjadi bagian dari perjalanan panjang Liverpool FC. Lambang Liverpool ini mengalami perubahan pertama pada musim kompetisi 1955/56 dimana gambar 'Liver Bird' berada di dalam lingkaran ouval dan tulisan L.F.C berada di bawah 'Liver Bird'. Lambang versi ini bertahan sampai tahun 1968.
Pada tahun 1968 diambil keputusan untuk memperkenalkan lambang klub yang lebih modern. Lambang 'Liver Bird' langsung disulam ke seragam pemain dengan menyingkirkan garis pijakan pada kaki 'Liver Bird' dan menghilangkan lingkaran ouval. Lambang ini bertahan sampai tahun 1987, dimana pada tahun 1985 sponsor seragam berubah dari UMBRO kepada ADIDAS.
Seiring dengan perubahan sponsor seragam, maka lambang Liverpool pada tahun 1987 mengalami perubahan yang ke 3. Lambang 'Liver Bird' kembali berada di dalam tameng seperti lambang Liverpool FC yang pertama, tetapi kali ini penulisan Liverpool Football Club di bawah 'Liver Bird' tidak di singkat. Lambang ini bertahan sampai tahun 1992, dimana Liverpool FC akan mengadakan perayaan hari jadi yang ke 100 tahun.
Untuk merayakan 100 tahun Liverpool FC, lambang klub mengalami perubahan yang cukup signifikan. Penambahan ornamen 'Shankly Gates' dengan tulisan 'You'll Never Walk Alone' di atas tameng 'Liver Bird' dimaksudkan untuk mengingatkan jasa manajer Bill Shankly yang telah menjadi pondasi kokoh bagi Liverpool FC. Di dalam tameng terdapat tulisan Liverpool Football Club 100 tahun dan lambang 'Liver Bird'. Kemudian di bawah tameng ada tulisan angka 1892-1992.
Tahun 1993 lambang klub kembali berubah dengan penambahan kobaran api kembar di kedua sisi tameng 'Liver Bird'. Kobaran api kembar ini untuk mengenang para Liverpudlian yang menjadi korban pada tragedi Hillsborough. Lambang Liverpool terakhir ini tidak banyak mengalami perubahan sampai dengan tahun 1999. Lambang Liverpool FC yang sekarang ini dibuat pada tahun 1999 hanya dengan komposisi 2 warna. Tetapi sejak tahun 2002, lambang Liverpool FC dibuat dengan 'full colour' seperti sekarang ini.

Pemasok Kostu

  • 1973–1985: Umbro
    1973–1985: Umbro





1985–2006: Reebok














2006–2012: Adidas



2012–: Warrior



















Era keemasan
 Liverpool sangat dominan pada tahun 1970-an dan 1980-an. Pemain-pemain yang terkenal pada masa ini termasuk Ray Clemence, Mark Lawrenson, Graeme Souness, Ian Callaghan, Phil Neal, Kevin Keegan, Alan Hansen, Kenny Dalglish (102 cap), dan Ian Rush (346 gol) Liverpool meraih era terbaiknya saat masih dikepalai oleh Bill Shankly. Pelatih ini kemudian menjadi legenda Liverpool. Ia sangat dihormati karena berhasil membawa Liverpool kembali ke divisi satu setelah sebelumnya mendekap di divisi dua selama 8 musim. Untuk menghormati jasanya, dibuatlah patung Bill Shankly di pintu masuk Anfield.
Tragedi 
Klub ini juga terlibat dalam dua tragedi besar dalam sepak bola Eropa, yaitu dalam Tragedi Heysel pada 1985 dan Tragedi Hillsborough pada1989. Tragedi Heysel mengakibatkan klub-klub dari Inggris dilarang tampil di ajang kejuaraan Eropa selama 5 tahun.
Treble 
Liverpool berhasil mendapatkan treble winner, Liverpool mendapatkan dua gelar domestik (Piala Liga dan Piala FA) dan Piala UEFA pada musim 2000/01. Meskipun begitu, memenangi treble bukanlah hal yang baru bagi mereka. Pada 1984 mereka menjadi juara Piala Champions, Piala Liga dan Liga Inggris.
Pencapaian
Total Liverpool telah mengoleksi 18 tropi Liga Utama Inggris. Selama 16 tahun Premiere League bergulir, Liverpool belum pernah memenangkan title tersebut sekalipun. Liverpool memegang rekor 7 tropi juara Piala Liga, selisish 2 dengan Aston Villa. Liverpool pernah meraih gelar ganda dengan menjuarai Liga dan Piala FA pada tahun 1986. Mereka juga pernah memenangkan tiga trophi dalam satu musim sebanyak 2 kali - yang pertama mereka memenangkan Liga Inggris, Piala Liga dan Piala Champion pada tahun 1984, serta pada tahun 2001 dengan meraih Piala FA, Piala Liga dan Piala UEFA. Liverpool juga pernah meraih gelar ganda eropa dengan menjuarai Liga dan Piala Champion eropa pada tahun 1977.
Hingga saat ini Liverpool telah mengkoleksi 5 tropi Liga Champion yang merupakan terbanyak di Inggris serta ketiga terbanyak di dari seluruh klub dibawah Real Madrid dan AC Milan. Dengan meraih tropi Liga Champion ke 5 pada tahun 2005, Liverpool berhak mengenakan UEFA Badge of Honour, serta berhak memiliki tropi secara permanen. Liverpool pernah menerima anugerah dari World Soccer Magazine sebagaiTeam of the Year pada 2001 dan 2005 serta gelar BBC Sports Personality of the Year Team pada 1977, 1986 dan 2001.
Liverpool adalah klub terbaik Inggris abad 20 menurut International Federation of Football History and Statistics (IFFHS). Untuk Level dunia, Liverpool berapa di urutan ke 8 setelah Real Madrid, Juventus, Barcelona, AC Milan, Bayern Munchen, Inter Milan & Ajax. adapun Manchester united yang telah mendominasi Liga Inggris selama 2 dekade terakhir berapa di posisi ke 11 di bawah Liverpool, Benfica dan Anderlecht.
  • Juara Divisi Satu 
    • 1900/01, 1905/06, 1921/22, 1922/23, 1946/47, 1963/64, 1965/66, 1972/73, 1975/76, 1976/77, 1978/79, 1979/80, 1981/82, 1982/83, 1983/84, 1985/86, 1987/88, 1989/90 
  • Juara Divisi Dua 
    • 1893/94, 1895/96, 1904/05, 1961/62
  • Juara Liga Lancashire
    • 1892-93
  • Liga Champions 
    • 1976/77 3-1 vs. Borussia Mönchengladbach
    • 1977/78 1-0 vs. Club Brugge
    • 1980/81 1-0 vs. Real Madrid
    • 1983/84 1-1 (4-2 melalui adu penalti) vs. AS Roma
    • 2004/05 3-3 (3-2 melalui adu penalti) vs. AC Milan
  • Juara Piala UEFA 
    • 1972/73, 1975/76, 2000/01
  • Juara Piala FA 
    • 1964/65, 1973/74, 1985/86, 1988/89, 1991/92, 2000/2001, 2005/2006
  • Juara Piala Remaja FA
    • 1995/96, 2006/07
  • Juara Piala Liga 
    • 1980/81, 1981/82, 1982/83, 1983/84, 1994/95, 2000/01, 2002/03
  • Juara Charity Shield 
    • 1963/64[3], 1964/65+, 1965/66, 1973/74, 1975/76, 1976/77[3], 1978/79, 1979/80, 1981/82, 1985/86*, 1987/88, 1988/89, 1989/90, 2000/01, 2005/06
  • Juara Piala Super Eropa 
    • 1977, 2001, 2005
  • Juara Piala Super Inggris
    • 1985/86
  • Juara Divisi Satu untuk Cadangan 
    • 1956/57, 1968/69, 1969/70, 1970/71, 1972/73, 1973/74, 1974/75, 1975/76, 1976/77, 1978/79, 1980/81, 1981/82, 1983/84, 1984/85, 1989/90, 1999/2000